Wednesday, March 16, 2011

Petualangan Pertama

Dan kegiatan bersepeda di luar Bike2KMK (berangkat kerja dengan bersepeda) yang Jumat lalu sudah mulai berjalan, pun dimulai.
Dengan titik kumpul yang pada pagi itu, hari Minggu tanggal 13 Maret 2011, di pertigaan Simprug Garden Cikarang Baru, kami KMK Bikers bersiap-siap untuk bertualang mencari rute maupun tempat yang menarik untuk ditempuh dan didatangi.

start

Titik kumpul "X" yang lokasinya di pertigaan Simprug Garden (jalannya masih putus tuh!)

Jumlah personil yang terkumpul baru 5 orang, hampir 6 orang sebenarnya, namun karena 1 orang mengundurkan diri begitu tahu lokasi yang akan didatangi berada di wilayah Delta Mas (alasannya sangat tepat...sepedanya cuma sepeda lipat dan single speed lagi), kami merasa benar-benar sebagai pemula melihat cukup ramainya bikers dari kelompok-kelompok lain yang lalu lalang di lokasi titik kumpul tersebut. Mereka terlihat terorganisasi dengan jersey (pakaian) yang seragam dan perlengkapan seperti helm dan kacamata yang lengkap. Seriuslah, pokoknya mah! Tidak seperti kami yang tampil seadanya, kecuali 1 orang dari kami yang sudah siap dengan penampilannya bak pesepeda beneran (Siapa coba?!)
Saya sendiri, justru merasa lebih nyaman dengan pakaian bebas, yang penting topi menempel di kepala supaya tidak terlalu terkena efek teriknya sinar matahari pagi itu yang cukup cerah (bisa bikin "pening aku" n gosong tuh muka!), dan bekal air minum sebotol di dalam ransel yang merupakan bawaan wajib. Sebenarnya helm perlu sih, cuma belum punya karena selama ini cuma ngegowes di dalam Cikarang Baru.
Ke depannya perlu juga sih ada identitas untuk KMK Bikers supaya lebih terlihat eksistensinya, berupa baju seragam atau pun yang lain (misalnya syal atau pin).

simprug (Custom) 

Dari sebuah obrolan, menjadi pengarahan dari aktivis Jababeka Bicycle Community (Jacyco) yang juga warga Kancil Cikarang Baru.

Hanya dalam waktu sebentar saja, kami sudah berkenalan dengan bikers lain. Malah salah satunya yang justru tidak membawa sepeda mengajak kami ngobrol dengan ramahnya, bercerita segala macam tentang aktivitas bersepeda, termasuk beberapa tipsnya. Terlebih Bapak tersebut tahu kami baru pertama kali mengadakan acara bersepeda seperti ini.
Juga mereka, dari kelompok bikers tersebut, mengajak kami untuk turut serta dalam perjalanan mereka. Namun kami menolaknya secara halus, mengingat kami yakin bahwa perjalanannya pasti akan berat. Mereka sudah biasa ...sementara kita-kita ini ibaratnya bayi yang baru belajar berjalan setelah sebelumnya bisa merangkak...hehehe...diajak langsung berlari bisa semaput!
Satu hal yang bisa dicatat pada saat kami berada di titik kumpul tersebut, selain menyehatkan dan menyenangkan, siap-siap saja dengan bersepeda ini kita mendapat banyak kenalan, teman, bahkan mungkin relasi kerja baru.

Dan pada sekitar pukul 7.30 perjalanan dimulai, berangkat ke Delta Mas dengan pertama kali menyeberangi jembatan Tropikana, melewati lokasi pembangunan GOR Kabupaten Bekasi yang tak kunjung selesai. Menyusuri jalanan bebatuan lalu jalanan tanah dan akhirnya masuk ke jalan aspal di daerah Bugel Salam. Dengan berjalan beriringan, kami berlima menggowes sepeda mengikuti Jalan Simpangan, dari arah Graha Asri menuju perempatan Tegaldanas, melewati kantor desa Serta Jaya, dengan suasana yang jauh berbeda dengan suasana di Jababeka maupun Cikarang Baru.

Setelah menyeberangi Kalimalang dan jembatan tol, kami menyusuri jalan Tegal Cicadas yang terbuat dari beton namun tidak rata, jalan yang merupakan jalan pintas dari Jababeka menuju pusat pemerintahan kabupaten Bekasi di Delta Mas.
Menginjak wilayah Delta Mas, kami disuguhi terlebih dahulu jalanan aspal mulus hingga ke perempatan lampu merah. Dari situ kami berjalan lurus menuju belokan ke RM Alam Sari. Nah, mulailah tantangan itu menghadang. Jalan menanjak, masih aspal sih, yang menguji kekuatan dengkul, napas dan jantung kita. Dengan mengatur sebelumnya kombinasi gigi sepeda yang pas dan namun tetap saja sesudahnya beberapa kali harus berpindah gigi karena tidak cocok, kami mulai melalap dengan perlahan (perlahan namun tidak pasti...hahaha...) tanjakan panjang menuju bukit Delta Mas, hingga keluar jalan aspal/off road dan berusaha mencapai Hollywood Delta Mas...tulisan besar KOTA DELTA MAS di puncak bukit, yang terlihat jelas dari jalan tol. Bagaikan tulisan HOLLYWOOD di Amrik sana...hehehe...

Di arena off road ini kekuatan fisik dan semangat kami benar-benar diuji. Dengan jalanan rumput bercampur tanah yang menanjak, gowesan terasa berasa berat sekali. Dengan kombinasi gear depan terkecil dan gear belakang terbesar, kaki kami harus berputar cepat menggowes agar roda sepeda tetap berputar mendaki. Benar-benar menguras stamina! Beberapa kali terhenti untuk mengambil napas, dan juga sepeda harus dituntun karena tanjakan yang terlalu curam untuk dilalap dengan bersepeda.

capai

Berfoto terlebih dahulu...sambil mengambil napas di tanjakan curam ini

Dengan ketegaran dan semangat yang tinggi untuk mencapai puncak bukit, meskipun baru pertama kali, akhirnya kami berlima tiba juga di kaki tulisan KOTA DELTA MAS.
Horreee...berhasil...berhasil...berhasil...horreee...! Sorak dalam hati dengan napas tersengal-sengal dan pandangan sedikit berkunang-kunang (jujur, ini saya pribadi...entah teman-teman yang lain!)
Huaah....senang sekali kami tiba di tempat tinggi ini. Pemandangan jarak jauh lepas bisa kami lihat di sekeliliing kami. Benar-benar luas dan hijau, tidak banyak terlihat bangunan. Subhanallah...Allah telah menciptakan semua ini untuk kita.

Dan sebagai bukti valid pencapaian puncak bukit ini, kami harus mengambil foto di tempat ini. Ya, foto! Tidak lengkap rasanya bersepeda tanpa membawa kamera...untuk mengabadikan kejadian-kejadian atau pun pemandangan penting, indah, unik, atau pun lucu. Dan tentunya untuk bernarsis ria...hahaha....

Dan dengan berfoto juga, kita mengabadikan pemandangan di suatu tempat yang barangkali bermanfaat bagi kita sendiri kelak di kemudian hari, maupun orang lain yang melihatnya.
Inilah fotonya, yang saya ambil setelah sebelumnya saya ikut difoto.

delta1 (Custom)

Kami telah mencapai puncak bukit ini (KMK Bikers were here).

Mantap bukan? Kalau penasaran ingin berfoto juga seperti kami, silakan bergabung di KMK Bicycle Community. Tinggal daftar ke Hendy QA atau Herman PE. Tentunya, harus siap dengan sepedanya dong!
Oh, ya. Di google map lokasi puncak bukit ini ditunjukkan di bawah, dengan koordinat 6,346 LS dan 107,188 BT.

finish

Lokasi Hollywood Delta Mas ditandai dengan kotak berpanah dengan gambar seseorang tak berwajah. Sementara di bagian atasnya adalah simpang susun pintu tol Delta Mas (KM37).

Sebagai catatan, tempat sekitar tulisan KOTA DELTA MAS ini terlihat kurang terawat. Rumput yang tidak pernah dipotong, dan huruf-huruf sudah banyak yang rusak. Memang butuh biaya besar memelihara tempat yang agak jauh dari jalan ini, namun jika pihak pengelola Delta Mas ingin menjadikan bukit KOTA DELTA MAS ini sebagai landmark kota, seharusnya ada perawatan berkala. Harapan kita, tempat ini bisa dijadikan objek wisata yang cukup menarik, baik sekedar untuk dilihat dari jauh maupun bisa dikunjungi oleh orang-orang seperti kami.

Selesai berfoto-foto dan istirahat sejenak, kami meninggalkan lokasi dan mulai menuruni bukit ini. Ternyata cukup seru, tidak kalah dengan pada saat kami mendakinya. Dengan sepeda yang meluncur deras tertarik gaya tarik bumi, kita benar-benar tergantung dari kekuatan rem sepeda kita. Di sinilah pentingnya rem sepeda, sebagai alat keselamatan kita.
Namun pada saat menemui turunan yang cukup curam menjelang masuk jalan aspal, kami pun terpaksa harus menuntun sepeda kami lagi, karena rem sepeda kami sudah tidak mungkin lagi menahan berat sepeda ditambah berat badan kami masing-masing. Ya iyalah, daripada jatuh ngegubrak nyosor tanah...hehehe...

Dan sebagai hiburan setelah tadi naik ke bukit stamina terkuras karena tanjakan terjal untuk mencapainya, kami mencoba sebuah turunan di jalan menuju RM Alam Sari.
Wuihh...serrrrr...sepeda kami benar-benar meluncur kencang di turunan ini...mungkin hingga kecepatan 60 kilometer per jam!...Beberapa kali beberapa di antara kami mencoba lepas tangan untuk mengetes keseimbangan baik sepeda maupun pengendaranya. Mengesankan. Namun tetap harus bersiap-siap kedua tangan menggapai tuas rem jika kondisi darurat.

Dari Sport Center Delta Mas yang baru selesai dibangun di dekat RM Alam Sari kami kembali lagi ke arah gedung pemasaran di dekat perempatan. Karena tadi kami diberi turunan panjang, maka pasti kembalinya kami disuguhi sebaliknya. Yaitu tanjakan panjang nan menguras tenaga dan napas!

Akhirnya...seperti halnya pada saat kami mendaki bukit tadi, kami tertatih-tatih mendaki tanjakan ini dengan susah payah. Menggowes sekuat tenaga sepeda sambil sekali-sekali berdiri di atas pedal untuk memperbesar torsi gowesan.
Tidak usah malu mengakui bahwa kita "belum" kuat menaklukan tanjakan yang panjang itu...daripada pandangan kita menjadi gelap yang ujung-ujungnya akan merepotkan teman-teman kita yang lain...hehehe....Dan memang beberapa di antara kami harus mengakui ke-belum-mampu-an itu. Next time we'll be better, guys!

nggak kuku2

Tidak perlu malu untuk mengakui "belum" kuat melalap tanjakan ini!...hehehe...

Kembali ke jalan raya, semangat kami kembali naik. Menyusuri mulusnya jalan aspal yang cukup sepi di kawasan Delta Mas memang cukup mengasyikan, sambil melihat suasana deretan ruko yang kebanyakan kosong tanpa penghuni. Di penghujung kompleks ruko, kami menyambangi sebuah tempat kuliner yang di depannya berparkir beberapa sepeda.

lontong opor (Custom)

Sarapan dulu yuk!

Di sini pun kami berkenalan dengan beberapa bikers, yang kebetulan salah satunya adalah saudaranya Iwan QA dan yang lainnya mengenal Pak Aulia bos QA. Benar-benar menjadi biker itu menjadi mudah untuk mendapatkan kenalan. Percaya deh!

lontong opor2 (Custom)

Lontong opor....uenak tenan!...

Usai sarapan dan istirahat, kami pun pulang ke arah Cikarang Baru. Pada perjalanan pulang ini, tiba di perempatan Tegaldanas kami mengambil arah kiri untuk selanjutnya menuju pintu gerbang Cikarang Baru yang ada Pasar Bersih-nya.

Di Cikarang Baru, tepatnya di jalan Tarum Barat I, kami sempat bertemu dengan rombongan kesenian kuda renggong yang ditunggangi 2 anak pengantin sunat. Wah, masih ada ya kesenian tradisional seperti ini!

Alhamdulillah...belum punah kesenian ini dari kehidupan masyarakat kita.

kuda renggong (Custom)

Kesenian tradisional yang harus dilestarikan

Kami finish di rumah Arwan, ketua SPPT kita yang sekaligus juga merupakan salah satu penggagas komunitas bersepeda KMK ini. Disuguhi pisang dan air dingin berwarna (sesuai permintaan kami), kami melepas lelah sambil berbincang-bincang tentang rencana kegiatan minggu depan.

mampir (Custom)

Silaturahim ke rumah salah satu anggota komunitas

Sampai jumpa minggu depan di petualangan yang lain

 

delta2 (Custom)

No comments:

Post a Comment